Senin, 01 Juni 2009

Contoh Surat Lamaran Kerja

Contoh Surat Lamaran Kerja





Manajer Pemasaran 1
Print
Jl. Komando III/56
Karet Setiabudi
Jakarta Selatan 12920

28 Februari, 2007

Yth;
Bpk. Ardi Sanjaya
Vice-President of Sales
PT. Fastron Electronic
Jl. M.H. Thamrin kav. 12 A
Jakarta Selatan
Dengan hormat,

Bersama surat ini saya ingin mengajukan diri untuk bergabung dengan PT. Fastron Electronic, karena latar belakang dan pengalaman saya dalam mengembangkan departemen pemasaran mungkin akan berguna bagi perusahaan ini.

Seperti yang telah dijelaskan dalam resume terlampir, saya telah berkarir di PT. Bakrie Electric selama 10 tahun, dimulai dari tingkat trainee hingga mencapai jabatan Manajer Pemasaran. Setiap tahun saya selalu sukses melakukan peningkatan jumlah nasabah baru, mengelola nasabah yang sudah ada agar tetap menjadi nasabah yang setia, serta membuka kembali pasar yang sebelumnya telah tertutup.

Sebagai manajer pemasaran, saya bertanggung jawab dalam bidang perekrutan, pelatihan dan penyeliaan atas lebih kurang 120 an staf penjualan di Jakarta, serta bertanggung jawab tarhadap penjualan di wilayah Jawa dan Bali.

Saya menantikan kesempatan untuk bertemu Anda, dimana saya akan menjelaskan potensi dan kemampuan diri saya secara lebih terperinci dan mendalam. Saya bisa dihubungi di 021-7756729.

Hormat saya,

Pekerjaan Sesuai Tipe Kepribadian

Pekerjaan Sesuai Tipe Kepribadian


Berdasarkan teori John Holland, seperti dijelaskan dalam situs Career Key, umumnya manusia dibedakan dalam 6 tipe kepribadian yaitu Realistic, Investigative, Artistic, Enterprising dan Conventional.

1. Tipe Realistik digambarkan sebagai orang yang memiliki skill bekerja dengan mesin, alat atau binatang. Umumnya menghindari aktivitas sosial seperti mengajar, penyembuhan dan penyuluh. Orang dengan tipe kepribadian seperti ini biasanya melihat diri mereka sebagai pribadi yang praktis, mekanis dan realistis. Contoh pekerjaan dalam lingkup ini adalah engineer, pilot atau petugas polisi.

2. Tipe investigative diuraikan sebagai orang yang gemar dan pandai memecahkan masalah. Mereka biasanya menghindari pekerjaan yang sifatnya memimpin, menjual atau memersuasi orang lain. Tipe ini melihat dirinya sebagai seorang yang presisi, scientific dan intelektual. Contohnya ahli kimia, dokter gigi, physician, ahli matematik.

3. Tipe Artistik suka melakukan aktivitas seni, drama, keterampilan tangan, menulis sastra. Umumnya, tipe ini menghindari aktivitas yang rutin, berulang serta pekerjaan yang sifatnya highly ordered. Tipe ini melihat dirinya sebagai pribadi yang ekspresif, orisinal dan independen. Contohnya, desainer pakaian, penari, komposer, editor buku, dan graphic designer.

4. Tipe Sosial suka menolong sesama serta pandai melakukan kegiatan seperti mengajar, konseling, merawat atau memberi informasi. Mereka biasanya menghindari pekerjaan yang berhubungan dengan mesin, alat atau binatang untuk mencapai suatu maksud. Tipe ini melihat dirinya sebagai pribadi yang suka menolong, bersahabat dan bisa dipercaya. Contohnya guru, konselor, perawat, pekerja sosial.

5. Tipe Enterprising suka memimpin, memengaruhi orang lain dan menjual gagasan. Umumnya menghindari aktivitas yang membutuhkan observasi mendalam dan pemikiran analitis. Tipe ini melihat dirinya sebagai pribadi yang enerjik, ambisius dan bisa bersosialisasi. Contohnya, sales, agen real estate, pengacara, hakim, manajer hotel.

6. Tipe Conventional suka bekerja dengan angka-angka, berkas-berkas dan segala yang serbateratur. Menghindari aktivitas yang tidak terstruktur dan “tidak jelas”. Tipe ini melihat dirinya sebagai pribadi yang teratur dan mengikuti sistem yang sudah baku. Contoh, sekretaris, teller bank.

Nah, Anda termasuk tipe yang mana? (kompas)

Siapkah anda menghadapi dunia kerja tahun 2010

Siapkah anda menghadapi dunia kerja tahun 2009?

java-agrotechpreneurship4Hari Sabtu tanggal 13 desember 2008 lalu, saya diundang untuk menjadi pembicara pada seminar Job Preparation vs Agrotechpreneurship Himateta di Kampus IPB, Darmaga Bogor. Karena terkait dengan persiapan kerja tentu yang saya sampaikan banyak terkait dengan dunia kerja, tantangan bagi calon pekerja serta persiapan menghadapi interview sebagai test terpenting penerimaan karyawan. Sangat menarik acara tersebut karena berlangsung diskusi secara atraktif, disertai dengan tanya jawab serta simulasi interview. Acara sejenis ini penting bagi mahasiswa baik yang akan lulus ataupun masih kuliah karena akan memberikan gambaran apa yang dilakukan mahasiswa nanti selepas lulus. Memang akan ada dua dua pilihan yang akan dihadapi mahasiswa yakni apakah memasuki dunia kerja dan atau siap menjadi wirausaha mandiri. Karena penulis bukan seorang wirausaha, maka tema tulisan ini tentu terkait dengan dunia kerja.

Tahun 2009 bukan merupakan tahun biasa. Kondisinya akan mirip dengan kondisi tahun 1998, ketika indonesia dihantam badai krisis moneter. Namun jika dibandingkan krisis 10 tahun lalu, pemerintah sepertinya sudah ‘lebih siap’ dengan melakukan berbagai langkah penyelamatan ekonomi, meskipun banyak pengamat ekonomi memandang belum terlalu efektif.

Terlepas dari langkah yang dilakukan pemerintah dan dunia usaha, ada hal yang lebih penting yakni menyiapkan diri kita sendiri, khususnya para pencari kerja di tahun 2009. Kesiapan ini tentunya penting bagi para mahasiswa yang lulus di tahun tersebut karena mereka secara intelektual sudah dilengkapi dengan ketrampilan dan pengetahuan untuk bisa mendayagunakan segenap potensi yang dimiliki agar mampu menarik para pemberi kerja atau perusahaan.

Namun apakah dengan menjadi mahasiswa yang pintar saja cukup, andaikata bisa lulus dengan predikat cum laude, IP diatas 3.5 dan seabreg prestasi akademis lainnya. Tentu tidak. Bisa jadi mahasiswa lulus diatas rata-rata adalah mahasiswa yang memang sepanjang kuliahnya suka bergelut di laboratorium, tempatnya berpindah dari perpustakaan-perpustakaan dan juga menggemari karya ilmiah sesuai bidang yang diambil. Kategori mahasiswa ini tentu sangat cocok dengan karakteristik dunia akademisi, pendidikan, atau lembaga penelitian yang memang membutuhkan lulusan perguruan tinggi yang cerdas dan pintar.

Dunia kerja seperti lingkungan bisnis umumnya mempunyai standar tertentu mengenai kriteria lulusan perguruan tinggi yang akan mereka terima sebagai karyawan. Karyawan yang pintar memang berharga, tapi lebih berharga lagi karyawan yang memiliki sikap dan karakter sesuai dengan lingkungan usaha. Karena itu, biasanya ada perbedaan kriteria antara dunia akademisi/pengetahuan/peneliti/pendidikan dengan dunia usaha/kerja dalam memilih karyawan. Aspek akademis (IPK diatas 3.5) mungkin sangat berpengaruh pada lowongan di dunia pendidikan/peneliti. Tapi di dunia kerja , mungkin IPK diatas 2.75 atau dibawahnya bisa jadi bukan merupakan tolok ukur utama.

Seperti halnya tulisan saya terdahulu, mengenai tes kesiapan menghadapi wawancara adalah merupakan modal utama yang harus dimiliki siapapun jika ingin memasuki tahap interview dalam proses penerimaan kerja. Pada dasarnya, perusahaan manapun yang menerima pekerja hanya memiliki 5 (lima) pertanyaan yang bila dapat dipenuhi pencari kerja, yakni : dapatkan perusahaan mempercayai anda, bisakah anda melaksanakan pekerjaan yang kami tawarkan, apakah anda bermotivasi tinggi untuk bekerja disini, apakah anda mampu bekerjasama dengan orang lain, apakah anda dapat mengelola diri anda sendiri?

Itulah lima pertanyaan dasar yang bila anda dapat memenuhinya, maka kans untuk diterima akan semakin besar. Pertanyaannya, sudah siapkah anda memenuhi hal itu?

Agar Reputasi Anda Tetap Bagus

Agar Reputasi Anda Tetap Bagus

Tolok ukur sebuah reputasi bagus adalah tindakan. Dasar dari reputasi yang bagus adalah tindakan. Banyak orang yang menghabiskan waktu berbicara seharian. Namun berbicara hanya akan membuat Anda dicap sombong. Suatu reputasi bagus diraih dengan mengatakan hal-hal yang bagus pula kemudian ditindaklanjuti dengan tindakan.

Jadi tindakan yang bagaimana yang dapat membantu Anda meraih reputasi bagus? Anda harus melakukan hal-hal yang akan mempengaruhi orang-orang dengan suatu cara yang bagus. Mulai dari membantu membawa kerjaan kolega Anda atau bos Anda saat dia sulit menenteng sendiri. Anda tidak perlu melakukan hal-hal yang besar, namun cukup dengan melakukan tindakan-tindakan kecil yang baik secara kontinyu.

Inilah contoh orang yang berusaha keras membina suatu reputasi bagus. Anda memiliki suatu bisnis dan terus tersenyum pada konsumen dan menawarkan mereka dengan harga-harga terbaik selama lebih dari 20 tahun. Semuanya segar, bahkan Anda memiliki reputasi sebagai memiliki produk terbaik di kota Anda. Sampai suatu hari ketika Anda mengganti seluruh penjualan untuk mendapatkan harga yang lebih baik dan produk-produk Anda tidak begitu bagus lagi.

Secara garis besar, benar-benar menurun. Hal berikutnya yang Anda tahu adalah bisnis Anda menurun, dan Anda tidak lagi melihat orang-orang yang familiar. Apa yang terjadi? Menurut kabar yang beredar, Anda tidak seperti dulu lagi. Dengan kata lain, Anda telah terpeleset. Yang terjadi adalah bahwa reputasi Anda telah jatuh dalam hitungan bulan, bahkan mungkin dalam hitungan minggu.

Reputasi seseorang amat mudah hancur. Berapa kali Anda melihat anggota masyarakat yang dihargai, pelaku bisnis yang sudah tua, politisi atau kepala sekolah menghancurkan reputasi mereka dengan satu tindakan yang amat bodoh. Kepala sekolah tertangkap dengan masalah pornografi anak, politisi tertangkap basah sedang tidur bersama 2 pelacur dan 10 botol minuman keras, administrator rumah sakit tertangkap menggelapkan dana rumah sakit yang harusnya untuk membantu orang yang sakit. Intinya adalah, bahwa seringkali diperlukan waktu seumur hidup untuk membina reputasi, namun, hanya perlu sehari dan hanya dengan satu tindakan bodoh untuk menghancurkannya.

Jadi berhati-hatilah dengan tindakan Anda. Hal yang perlu dimengerti mengenai reputasi adalah bahwa itu terus melekat pada Anda. Ketika Anda mulai membina reputasi Anda, maka orang akan mencap Anda. Apakah Anda bereputasi baik atau buruk. Jika reputasi Anda baik, Anda biasanya dimaafkan jika melakukan hal-hal buruk, dan reputasi Anda tetap utuh. Masyarakat biasanya akan berkata, "Ia sedang keluar jalur," atau "Ia melakukan kesalahan". Mereka tidak akan terus menganggapnya seperti itu, menganggap bahwa perilaku itu bersifat temporer. Masalahnya adalah ketika Anda mendapat cap buruk dari saat-saat awal.

Tinggal pilih Anda ingin memiliki reputasi baik atau buruk? Mudah-mudahan artikel di atas bermanfaat bagi Anda. Anda sukses, saya pun bahagia. Semoga! (GCM/SW)

Bergaul di Lingkungan Kerja

Bergaul di Lingkungan Kerja

Pergaulan di lingkungan kerja memang berbeda dengan pergaulan di luar lingkungan kerja. Pergaulan di luar kantor umumnya tidak bersifat formil. Karena anda tidak terikat dengan peraturan-peraturan dan prosedur baku. Sedangkan di kantor atau perusahaan, pergaulan lebih bersifat resmi. Apalagi di kantor ada tingkatan jabatan, mulai level terendah sampai level pimpinan.

Sehingga ada peraturan tak tertulis mengenai cara bergaul dengan masing-masing tingkatan. Tentu saja bergaul dengan bos berbeda bila dibanding bergaul dengan rekan sejawat. Begitu pula bergaul dengan bawahan. Terlebih di perusahaan yang sangat birokratis, seperti di pemerintahan, tata cara pergaulan menjadi sangat penting di banding pergaulan di lingkungan perusahaan yang lebih mementingkan kreativitas.

Tetapi nggak perlu bingung. Dimanapun anda berada, anda memang dituntut untuk pandai bergaul. Karena kepiawaian anda bergaul juga merupakan salah satu hal yang mendukung kesuksesan karir anda. Dalam hal ini di lingkungan kerja, anda tidak bisa bersikap sama rata terhadap semua orang. Cara anda menjalin hubungan dengan dengan setiap rekan di kantor sangat bergantung dari konsep diri anda di dalam lingkungan.

Tempatkan diri anda sesuai dengan posisi anda. Tentu saja terhadap bos anda harus memiliki sikap hormat dan respek. Tetapi bukan berarti anda tidak menghormati rekan selevel dengan anda. Karena pada intinya, kunci dalam pergaulan adalah saling menghormati dan menghargai. Sedangkan kepada level di bawah anda, anda juga tidak mesti minta dihormati. Jika anda bisa menghargai dan menghormati orang lain, apapun pangkat dan jabatannya, otomatis orangpun akan menaruh hormat pada anda.

Hanya saja anda bisa lebih santai jika bergaul dan bicara kepada rekan sejawat jika dibanding dengan bos. Terhadap bos atau orang-orang yang lebih tinggi tingkatannya dari anda, anda harus lebih menjaga tata krama dan kaidah yang berlaku, seperti cara bicara dan bertegur sapa. Sedangkan kepada bawahan, anda harus lebih menjaga wibawa tanpa kehilangan sikap familiar anda.

Semakin mampu anda menyesuaikan diri dengan lingkungan kerja, maka semakin mudah pula anda memenuhi tuntutan pergaulan dalam level manapun. Anda akan lebih rileks dalam menjalin hubungan dengan orang-orang di lingkungan kantor anda. Tentu saja ini menguntungkan anda bukan? Selain anda tidak kesulitan bergaul, anda pun memiliki banyak teman. Sehingga anda tidak akan merasa asing di lingkungan kerja anda sendiri. Dampaknya anda akan lebih 'enjoy' bekerja dan lebih bersemangat merintis karir. (GCM/Astaga!)

Tips Melamar Pekerjaan

Tips Melamar Pekerjaan

Beberapa tips melamar pekerjaan :

1. Lamar pekerjaan yang anda minati dan yakin mampu melaksanakan.
2. Buatlah surat lamaran yang terkesan individual/personal khusus untuk perusahaan yang dimaksud jangan membuat surat lamaran yang sudah diformat secara standard atau meniru /jiplak mentah-mentah dari buku.
3. Usahakan surat tsb singkat , faktual dan menarik dengan bahasa yang jelas dan penampilan yang menarik dalam arti : rapi ( tidak ada kesalahan dalam ejaan atau tatabahasa), bersih ( tinta hitam diatas kertas putuh, jangan ada koreksi seperti tippex atau perbaikan dengan pensil/bolpoin sebaiknya ketik dan cetak ulang saja ) dan selalu berusaha ditujukan kepada seseorang tertentu ( nama dan /atau jabatan yang spesifik ).


4. Surat lamaran maksimal hanya satu halaman, selalu disertai resume/ C.V. (curriculum vitae) anda dan memberi impresi pertama yang positif tentang anda.
5. Resume /C.V. anda sebaiknya memberi detil tentang dirimu mencakup latar belakang pendidikan, ketrampilan-ketrampilan yang anda miliki, pengalaman kerja ( full-time atau part-time atau free lance yg memberi anda kompetensi tertentu untuk melakukan suatu pekerjaan ), aktivitas (organisasi, masyarakat, olah raga ,dsb) dan prestasi - prestasi ( disekolah maupun luar sekolah) yang pernah anda raih. . Ciri resume / C.V. yang baik adalah : rapi, simpel, jujur dan akurat . Sebaiknya bersih dan disusun agar penyampaian informasi menarik dan mudah dibaca. Berilah jarak ( margin) pada semua sisi resume/c.v anda sebesar 1″ ( minimal 1/2″ kalau anda kekurangan space untuk mengisi informasi tentang diri anda.) Bagian putih ini membuat resume anda menarik, bersih dan mudah dibaca sekaligus memberi tempat bagi pembaca untuk membubuhkan catatan langsung pada resumemu. Gunakan kertas dan tinta yang sama dengan surat lamarannya.
6. Proof read ulang surat lamaran dan resume/C.V. anda Pastikan bahwa tidak ada kesalahan Tipografis, tatabahasa/ grammar, bahasa yang diulang-ulang/repetitif, layout yang kurang rapi (miring atau tidak lurus) ataupun kesalahan lain. Suatu kesalahan dalam ejaan saja bisa menyebabkan anda kehilangan kesempatan yang penting untuk memperoleh pekerjaan.
7. Silahkan membaca buku/literatur yang tersedia di toko-toko buku. Banyak yang mengulas cara-cara dan kiat yang efektif dalam menulis surat lamaran , resume/C.V. maupun wawancara.

sumber: http://cdc.eng.ui.ac.id

Tips & Trik mencari kerja melalui internet

Tips & Trik mencari kerja via internet


images


Banyak jalan untuk mencari pekerjaan. Termasuk lewat aplikasi lamaran yang ada di internet. Sangat mudah dan cepat, namun Anda tak boleh menyepelekannya.

1. Putuskan apakah Anda mau memasukkan lamaran lewat situs-situs resmi perusahaan yang dituju atau lewat portal forum lamaran kerja.

2. Masukkan biodata jelas Anda, latar belakang pendidikan, pengalaman kerja dan lokasi tempat tinggal ketika memasukkan lamaran. Masukkan juga angka pendapatan pasti atau yang Anda harapkan, jika memungkinkan. Masukkan informasi diri sedetil mungkin sebagai referensi.

3. Ketika memasukkan resume Anda lewat situs pencarian kerja, pastikan lamaran telah disusun dengan baik dengan format tulisan yang benar. Usahakan rapi dan enak dibaca. Perhatikan ukuran huruf dan jenis tulisan. Sebagai standar Anda bisa gunakan jenis huruf Arial, Verdana atau Times New Roman dengan ukuran berkisar 10 hingga 12. Jika diperlukan minta bantuan pada yang ahli.

4. Kirimkan pula sampul pembuka surat lamaran. Di sana Anda bisa mencantumkan bagian apa yang ingin Anda masuki dalam perusahaan tersebut. Ini akan memudahkan mereka melihat lamaran Anda. Jangan lupa kembali cantumkan alamat dan telpon Anda agar mudah dihubungi.

5. Masukkan lamaran hanya pada posisi kerja yang terbaik menurut keahlian dan pengalaman Anda. Anda bisa mencari berbagai macam kategori lamaran di beberapa situs terkenal pencari kerja. Anda bisa mendaftarkan diri di sana. Bukan hanya berbagi lowongan, namun situs ini biasanya juga memberikan tips-tips jitu dunia kerja. Tak ada ruginya bukan.

6. Setelah memasukkan lamaran, pantau terus perkembangannya. Apakah perusahaan tersebut sudah menutup posisi yang Anda incar. Biasanya jika lolos Anda akan dihubungi. Untuk memastikan apakah lamaran Anda sudah diterima, tak ada salahnya Anda menghubungi perusahaan tersebut.

7. Update lamaran Anda sesering mungkin.